JURUSAN TEKNIK
DAN MANAJEMEN INDUSTRI
INSTITUT SAINS
DAN TEKNOLOGI T.D. PARDEDE
Abstrak
Untuk
memenuhi permintaan konsumen yang seringkali sold out dan untuk menjaga
kepercayaan masyarakat terhadap Sushi Tei, maka Sushi Tei perlu menjaga
kualitas dari makanannya, dan makanan harus selalu segar. Maka dari itu penulis
melakukan penelitian terhadap persediaan di restoran Sushi Tei dan melihat
suatu masalah bahwa makanan yang dipesan terkadang sold out.
Maka
pada Tugas Akhir ini peneliti, melakukan penelitian untuk memecahkan masalah
yang terjadi di restoran Sushi Tei tersebut. Untuk memecahkan masalah tersebut
peneliti menggunakan metode MRP (Master Requirement Planning).
Hasil
yang didapatkan dari penelitian antara lain, jumlah peramalan permintaan
rata-rata terhadap menu Jumbo Dragon Roll di Restoran Sushi Tei Teuku Daud pada
periode Mei 2014 s/d April 2015 adalah 342 porsi / bulan. Jumlah persediaan
bahan baku per bulan yang harus disediakan untuk memenuhi permintaan Jumbo
Dragon Roll selama periode Mei 2014 s/d April 2015 adalah : beras inari 17.067
gram/bulan, rumput laut 342 lembar/bulan, udang tempura 683 ekor/bulan, belut
10.240 gram/bulan, crabstick 1.767 batang/bulan, timun jepang 86 batang/bulan,
avocado 86 buah/bulan, telur ikan 6.827 gram/bulan, saus mayonnaise 17.067
gram/bulan.
KAJIAN
SIGNIFIKANSI UNTUK KONSERVASI
BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN
Studi
Kasus: Gedung Kantor Besar PT Kereta Api
Divisi
Regional I Sumatera Utara
Anna Lucy Rahmawati
Fakultas Teknik
Program Studi Arsitektur
Unika St. Thomas Sumatera Utara
ABSTRAK
The existence of a historic building in
the midst of society and the environment of cities/regions have extensive
benefits to people's lives. Some basic parameters have been set for a building
or environment to be preserved under the umbrella of conservation, but they
also occur demolition historic sites that is based on one aspect and ignore the
interests of other important aspects.
This study aims to find a
significant value of the Gedung Kantor Besar PT. Kereta Api Divisi Regional I
Sumatera Utara, by using the parameters of significance criteria that will
become advocates for the study object to be preserved. This type of research is
qualitative descriptive and the analysis method is done by using the exposure conditions
(analysis descriptive), weighting (evaluative method) and development
(development method). The results showed that the object of study has a high
significance value, in which are included as many as 20 building elements in
the classification of high potential and
as many as 6 building elements are in the classification of middle
potential.
For the development method can
be concluded that the policy direction of the physical preservation of the
building is the preservation by the act of care and maintenance of the building
regularly and arrange spatial contextual more carefully so that the potential
of buildings owned.
While the proposed directives
for non-physical preservation, among others: a). Increased public awareness,
the manager of the building and also involve participate of the private sector.
b). The Government of Medan City must be as soon as possible to carry out
lawmaking activities regarding preservation of historic buildings with some
technical provisions. c). Doing drafting and plans for conservation and
suggested technical implementation.
Keywords:
significance, conservation, building, environment
Dosen
DIII Desain Interior Institut Sains dan Teknologi TD.Pardede
Magister
Ilmu Komunikasi
Pascasarjana
Universitas Darma Agung
Medan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan
mengetahui apakah ada pengaruh komunikasi organisasi terhadap semangat kerja
serta pengaruh tata letak perabot terhadap semangat kerja dosen dan pegawai.
Subjek penelitian ini adalah dosen tetap serta pegawai tetap Institut Sains dan
Teknologi TD.Pardede Medan dan objeknya adalah komunikasi organisasi, tata
letak perabot dan semangat kerja. Data dikumpul dengan menggunakan metode
kuesioner, wawancara langsung dan dokumentasi sebagai alat
pengumpulan data utama dan pengolahan data dengan bantuan program SPSS 21. Data
dianalisis dengan analisis deskriptif dan regresi ganda.
Hasil analisis
deskriptif menunjukkan bahwa komunikasi organisasi berada
pada kategori cukup komunikatif, tata letak
perabot atau lingkungan kerja fisik berada pada kategori cukup nyaman,
serta semangat kerja berada pada kategori cukup semangat.
Hasil analisis regresi ganda menunjukkan bahwa komunikasi organisasi dan tata letak perabot berpengaruh positif dan
signifikan terhadap semangat kerja dosen dan
pegawai
baik secara simultan dan parsial.
Kata
Kunci: komunikasi organisasi, tata letak perabot, dan
semangat kerja
ABSTRACT
This study aims to determine whether there was an effect on passion
organizational communication as well as the effect of the layout of the
furniture against lecturers and employee working spirit. The subjects were
tenured faculty as well as permanent employee of Institute of Science and
Technology TD.Pardede Medan and the objective field are organizational communication,
furniture layout and working spirit. The data was collected using
questionnaires, interviews and documentation as the primary means of data
collection and data processing with SPSS 21. The data were analyzed with
descriptive and multiple regression analysis.
Descriptive
analysis showed that the organization were in the category of communication
whitch was quite communicative, the layout of furniture or physical work
environment was in the category quite comfortable, and the working spirit in the
category enough passion. Results of multiple regression analysis showed that
the organizational communication and furniture layout and significant positive
effect on the working spirit of faculty and employees of both simultaneously
and partially.
Keywords: organizational
communication, furniture layout, and working spirit
HUBUNGAN PENGAWASAN
DAN PERILAKU KEPEMIMPINAN DENGAN EFEKTIVITAS KERJA
KARYAWAN
Omry Pangaribuan
Dosen Institut
Sains Dan Teknologi TD. Pardede Medan
Abstrak
Penelitian
ini ditujukan untuk menganalisis hubungan antara pengawasan dan perilaku
kepemimpinan dengan efektifitas kerja
karyawan. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Suryamas Lestariprima Tanjung
Morawa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Responden
penelitian adalah 60 orang karyawan yang dipilih berdasarkan teknik acak berimbang (proportional random sampling). Instrumen
yang dipergunakan adalah angket.
Sebelum
instrumen disebarkan pada responden terpilih dilakukan uji validitas dan
reliabilitas. Hasil perhitungan menghasilkan bahwa ketiga instrumen yang
digunakan telah memenuhi persyaratan untuk dipergunakan sebagai alat ukur yang
sah. Analisis data menggunakan teknik korelasi yang sederhana, korelasi parsial
dan korelasi ganda, serta teknik regresi linier sederhana dan ganda. Hasil
penelitian ini menemukan bahwa:(1) terdapat hubungan positif antara pengawasan
(X1) dengan efektivitas kerja karyawan (Y), dengan koefisien
korelasi rx1=0,878 dan persamaan regresi Y = 10,26 + 0,79X1.(2)
terdapat hubungan positif antara perilaku kepemimpinan (X2) dengan efektitivitas
kerja (Y) dengan koefisien korelasi ry2 = 0,870 dan
persamaan regresi Y=14,36+0,74X2 (3)
terdapat hubungan yang positif antara pengawasan (X1) dan perilaku kepemimpinan
(Y) secara bersa-sama dengan efektivitas kerja dengan koefision ganda Ry.123 = 0,93 dan persamaan
regresi jamak Y=5,9 + 0,47X1 + 0,41X2. Berdasarkan
hasil temuan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa efektivitas kerja PT. Suryamas Lestariprima dapat
ditingkatkan melalui upaya peningkatan
pengawasan dan perilaku kepemimpinan.
Kata kunci :
Abstract
This
study aimed to analyze the relationship between surveillance and the
effectiveness of leadership behavior with the employee. The research was
conducted at PT. Suryamas Lestariprima Tanjung Morawa. The method used is a
survey method. Respondents are 60 employees chosen by random technique
proportional (proportional random sampling). The instrument used was a
questionnaire. Before the instruments deployed at selected respondents tested
the validity and reliability. Results of calculation resulted in that all three
instruments used have met the requirements to be used as a valid measurement
tools. Analysis of data using a simple correlation technique, the partial
correlation and multiple correlation, as well as the technique of simple and
multiple linear regression. Results of the study found that: (1) there is a
positive relationship between surveillance (X1) with the effectiveness of
employees (Y), with a correlation coefficient rx1 = 0.878 and the regression
equation Y = 10.26 + 0,79X1. (2) there is a positive relationship between
leadership behaviors (X2) with efektitivitas work (Y) with ry2 correlation
coefficient = 0.870 and the regression equation Y = 14.36 + 0,74X2 (3) there is
a positive relationship between surveillance (X1) and leadership behavior (Y)
is BERSA -Same with the effectiveness of the double koefision Ry.123 = 0.93 and
the regression equation Y = 5.9 + plural 0,47X1 + 0,41X2. Based on these
findings the researchers concluded that the effectiveness of PT. Suryamas
Lestariprima can be increased by improving supervision and leadership behaviors
Keywords :
tinjauan yuridIs
TUGAS DAN KEWAJIBAN Kpu provinsi dan
kabupaten/kota dalam pemilihan kepaLa daerah dan wakil kepaLa daerah
Pandapotan Tamba, SH.M.Hum
Dosen Hukum Tata
Negara pada Fakultas Hukum Universitas Darma Agung Medan
ABSTRAK
Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat Pemilu, adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Tujuan pemilihan kepada daerah dan
wakil kepada adalah untuk memilih Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati
dan Walikota/Wakil Walikota yang akan memimpin daerah dengan memperhatikan
prinsip-prinsip demokrasi dalam sistem Negara Kesatuan RI. Dalam pelaksanaan
pemilihan kepada daerah dan wakil kepada daerah akan telah dibentuk Komisi
Pemilihan Umum sesuai Undang-undang Nomor 15 tahun 2011 tentang penyelenggara
pemilu.
Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat KPU, adalah lembaga Penyelenggara Pemilu yang bersifat
nasional, tetap, dan mandiri yang bertugas melaksanakan Pemilu. Dalam pelaksanaan pemilihan kepada daerah KPUD akan
berpedoman pada Undang-Undang kepala daerah dan wakil kepada daerah serta
peraturan yang berkaitan pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
Keywords : Komisi Pemilihan Umum dan Pemilihan
Kepada Daerah.
PENGARUH DESAIN
TERHADAP USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS STAF
(STUDI KASUS:
PT.KIM (PERSERO)
Ruth Lamtiur Sibagariang
Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatra Utara
Magister Teknik Arsitektur USU, Jl. Dr.T.Mansyur No.9, Medan
Tesis ini mengkaji tentang pengaruh dari desain terhadap usaha
meningkatkan produktivitas staf PT.KIM (Persero) yang berkantor di wisma KIM
dan berlokasi di Kawasan Industri Medan.
Melalui kajian ini peneliti meninjau tentang pengaruh dari desain lingkungan
fisik pada kantor wisma KIM terhadap produktivitas staf. Perumusan masalah pada
penelitian ini adalah :1)Pengaruh desain dari wisma KIM terhadap usaha
peningkatan produktivitas staf 2) Apakah
desain dari wisma KIM sudah dapat mewadahi peningkatan Produktivitas staf.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif dan
kuantitatif. Sumber data penelitian ini diperoleh melalui 1) metode pengumpulan
data melalui survei tata letak wisma KIM, pengukuran bangunan, dan melakukan
pembagian kuesioner kepada staff PT.KIM (Persero) 2) Metode kajian desain
melalui pengukuran pencahayaan dengan lux
meter, pengukuran kebisingan dengan sound
meter, pengukuran suhu kelembaban udara dengan hygro thermometer, dan kajian tata ruang dengan pengamatan dan
analisa. Kesimpulan yang dapat disajikan melalui penelitian ini adalah desain
berpengaruh terhadap produktivitas staf, 92% responden merasakan adanya
pengaruh desain terhadap produktivitas staf, kualitas desain lingkungan kerja
dari wisma KIM perlu ditingkatkan dari sisi kenyamanan kebisingan dan tata
ruang dengan memperbaiki sirkulasi, zoning, luasan dan penataan fasilitas
kantor yang perlu ditata kembali sehingga dapat meningkatkan produktivitas
staf.
Kata kunci : lingkungan kerja, produktivitas staf, wisma KIM
This
thesis studied the influence of design on an attempt to increase productivity
of the staffs at PT. KIM (Persero), located at wisma KIM in Medan Industrial
Area, Medan. Here, the researcher observed (1)The influence of physical
environmental design of wisma KIM on the attempt to increase the staffs’
productivityand (2) Whether the design of wisma KIM had met the increase of the
staffs’ productivity.
The
research used descriptive qualitative and quantitative method. The data were
gathered (1) Through the survey of the layout of wisma KIM, measuring the
building construction, and distributing questionnaires to the staffs of PT. KIM
(Persero), and (2) Through studying the design by measuring lighting with lux
meter, measuring noise with sound meter, measuring humidity with hygro
thermometer, and studying the layout with observation and analysis.
The
result of the research was a recommendation in the form of design of space
zoning concept, layout concept, and interior, and the conclusion through the
compilation of data analysis and questionnaires. The conclusion was that design
influenced the attempt to increase staffs’ productivity. 92% of the respondents
felt that there was the influence of design on their productivity and 57.1% of
them satisfied with work environment so that it should be improved. It was
recommended that the quality of work environment at wisma KIM should be
improved so that there would be no noise and so was the layout by changing the
systems of circulation, zoning, area, and the management of office facility so
that staffs’ productivity could be improved.
Keywords: Work
Environment, Staffs’ Productivity, Wisma KIM
Arsitektur, Institut Sains dan Teknologi
TD. Pardede, Medan
Jl. DR. TD. Pardede No. 8, Medan 20153,
Indonesia
ABSTRACT
Construction of commercial buildings
and residential complexes
continue to grow over time so that the available land is declining while the population
growth is increasing the standard of living that is different so that the house can be grown vertically to optimize the solution in the
construction of houses.
The method used was the division's first priority, the second and third to know the stages in the implementation
of housing construction is growing.
The results of the opinion of designers,
architects and contractors
are on top
priority, record the number of families
in the future, consideration of land, identifying priority space. For the second
priority, taking into account structural grow house
to fit the next stage of development,
form design, the connection structure to conform to the next stage of development, pay attention to
the utility to match the next stage of development, the determination
of the location of the stairs,
watching penghawaan and lighting to match the next
stage of development . And
the last is noticed
fund calculation, material selection, wary of the price development of materials, predict the execution time.
Keywords: Home grown, architects, designers, contractors.
ABSTRAK
Pembangunan
bangunan komersil dan kompleks perumahan terus bertambah dari waktu ke waktu
sehingga lahan yang tersedia terus berkurang sedangkan pertumbuhan penduduk
semakin bertambah dengan taraf kehidupan yang berbeda-beda sehingga rumah
tumbuh vertikal dapat menjadi solusi dalam mengoptimalkan pembangunan rumah.
Metode
penelitian yang digunakan adalah dengan pembagian prioritas pertama, kedua dan
ketiga untuk mengetahui tahapan dalam pelaksanaan pembangunan rumah tumbuh.
Hasil penelitian dari pendapat desainer, arsitek dan kontraktor adalah untuk
prioritas utama, mendata
jumlah keluarga kedepannya, pertimbangan lahan, mendata prioritas ruang. Untuk
prioritas kedua, memperhitungkan struktural rumah tumbuh agar sesuai dengan
tahap pembangunan selanjutnya, desain bentuk, sambungan struktur agar sesuai
dengan tahap pembangunan selanjutnya, memperhatikan utilitas agar sesuai dengan
tahap pembangunan selanjutnya, penentuan letak tangga, memperhatikan penghawaan
dan pencahayaan agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya. Dan terakhir
yaitu memperhatikan perhitungan dana, pemilihan material, mewaspadai
perkembangan harga material, memprediksi waktu pelaksanaan.
Kata Kunci : Rumah tumbuh, arsitek, desainer, kontraktor.
Arsitektur, Institut Sains dan Teknologi
TD. Pardede, Medan
Jl. DR. TD. Pardede No. 8, Medan 20153,
Indonesia
ABSTRACT
In the
design of a building, the shape and the facade has an important role. While the
characteristics that emerge from the facade of the building is to form the
image of the building itself which will even affect the city's image in the
region. To find an explanation of the use of building materials in this study,
we use a qualitative comparison with the method of content analysis, namely
through case studies shop building in Medan who apply the material that is
being developed on the facade of the building.
The
preferred material is composite aluminum panel and glass. In this study, we
discuss about the material from the economic and aesthetic value of the
building architecture. Material development has increased along with the human
desire to have beautiful buildings, both from the lower economic status to
upper economic status. This is why the emphasis will cost construction of a building
reduced to a minimum to satisfy human desires that want to build with low cost,
good material and form a beautiful building facades. To that end, this study
was made to determine the ratio of the facade of the building materials in
terms of aesthetics and economics of the building itself.
Keywords:
building, material, aluminium composite, glass, aesthetic, building economic.
ABSTRAK
Dalam perancangan sebuah bangunan, bentuk dan fasad
memiliki peran yang sangat penting. Sedangkan karakteristik yang muncul dari
fasad bangunan adalah penggunaan material yang membentuk citra dari bangunan
itu sendiri bahkan akan mempengaruhi citra kawasan dalam kota tersebut. Untuk
mengetahui penjelasan penggunaan material bangunan maka dalam penelitian ini
digunakan perbandingan kualitatif dengan metoda konten analisis, yaitu melalui
studi kasus bangunan ruko di Kota Medan yang menerapkan material yang sedang
maju dan berkembang pada fasad bangunan.
Adapun material
yang dipilih adalah aluminium composite dan kaca. Dalam penelitian ini,
akan dibahas tentang material dari nilai ekonomi dan estetika bangunan
arsitektur. Pengembangan
material semakin meningkat seiring dengan keinginan manusia akan memiliki
bangunan yang indah, baik dari kalangan yang berstatus ekonomi bawah sampai
berstatus ekonomi atas. Hal inilah yang menyebabkan penekanan biaya akan
pembangunan suatu bangunan ditekan seminim mungkin untuk memenuhi keinginan
manusia yang ingin membangun dengan biaya yang murah, bahan yang bagus serta
bentuk fasad bangunan yang indah. Untuk itu, penelitian ini dibuat untuk
mengetahui perbandingan material fasad bangunan dari segi estetika dan ekonomi
bangunan itu sendiri.
Kata kunci: bangunan, material,
aluminium komposit, kaca, estetika, ekonomi bangunan.
Estimasi Biaya Pemasangan
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Dipl.-Ing. Samar, S.T.
Dosen Teknik Elektro, Institut Sains dan Teknologi TD. Pardede, Medan
Jl. DR. TD. Pardede No. 8, Medan 20153, Indonesia
Abstrak
Energi surya adalah energi yang
bersumber dari cahaya matahari dan seperti kita ketahui matahari merupakan
salah satu sumber energi yang dapat diperbaharui. Setiap
hari matahari bersinar dan tersedia berlimpah terutama di daerah-daerah
khatulistiwa seperti di Indonesia. Pemanfaatan energi surya adalah dengan
mengumpulkan panasnya ataupun mengkonversi sinar matahari menjadi listrik.
Penekanan di karya tulis ini adalah pada pemanfaatan energi surya yang
dikonversikan menjadi listrik melalui panel surya (photovoltaic) dengan uraian singkat mengenai alat dan bahan yang
diperlukan dalam merealisasikan sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS),
terutama sekali yang menjadi sorotan adalah segi pembiayaannya. Penulis
termotivasi untuk menulis tentang topik ini berawal dari proyek pembangkit
listrik tenaga surya berkapasitas 800 Wp yang ada di Institut Sains
dan Teknologi T.D. Pardede (ISTP) yang telah diresmikan pemakaiannya tanggal 27
Juli 2010. Sistem
pembangkit listrik tenaga surya yang ada di ISTP adalah merupakan sumbangan
dari World University Service Germany.
Pembangkit listrik tenaga surya di ISTP bisa ditinjau oleh masyarakat yang
tertarik pada sistem energi terbarukan khususnya energi surya. Ini merupakan
salah satu program yang diadakan seiring dengan proyek tersebut. Dari
kunjungan-kunjungan yang telah berlangsung, penulis sendiri yang menjadi
pemandu, menjelaskan tentang sistem tersebut dan juga menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari pengunjung-pengunjung. Adapun satu
pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai pembiayaan sistem pembangkit
listrik tenaga surya. Pertanyaan ini muncul terutama dari pengunjung yang
tertarik dan mencoba untuk menghitung-hitung biaya pengadaan dari sistem
pembangkit listrik tenaga surya. Untuk menjawab pertanyaan seperti itu maka
penulis mencoba untuk merumuskan suatu cara untuk menghitung besar biaya yang
diperlukan untuk merealisasikan suatu sistem pembangkit listrik tenaga surya. Hasil
perumusan tersebut nantinya ditujukan lebih kepada penggunaan praktis, terutama
bagi masyarakat-masyarakat umum yang tertarik untuk memasang sendiri sistem
pembangkit listrik tenaga surya. Oleh sebab itu perhitungan-perhitungan yang
terdapat dalam tulisan ini sedapat mungkin dibatasi pada perhitungan umum untuk
penggunaan praktis saja.
Keywords : Solar energy, photovoltaic, renewable
energy, solar panel, solar cell
MAHA VIHARA ADHI MAITREYA SEBAGAI SALAH
SATU WISATA RELIGIUS DI KOTA MEDAN
Yuanita
FD. Sidabutar
Perencanaan Wilayah dan
Kota, Institut Sains dan Teknologi TD.Pardede, Medan
Jl. DR. TD.Pardede No. 8,
Medan 20153, Indonesia
ABSTRAK
Pembahasan
mengenai masalah peranan arsitektur dan keberadaan lingkungan pariwisata,
mengarahkan keindahan visualisasi , suasana kegiatan dan
estetika bangunan yang dominan. Artinya, sebuah karya arsitektur
didalam sebuah obyek wisata merupakan sebuah kekuatan yang luar biasa yang
dapat mempengaruhi jiwa manusia untuk dapat merasakan ketiga hal tersebut sehingga membawa dirinya kembali kepada bagian yang tidak bisa dilepaskan dari obyeknya.
Kajian nilai estetika bangunan dan
wisata religi membuat adanya hubungan karya seni bangunan yang optimal dengan
tetap memperhatikan kondisi dan kegiatan serta kebutuhan tata ibadah keagamaan
tersebut. Daya tarik dengan kegiatan agama, ini membuat
semakin banyak orang yang ingin menikmati keberadaannya dengan tetap menjalankan ibadah, kenyaman dan
keindahan arsitektur serta menjadikan
obyek wisata favorit untuk
mereka kunjungi.
Peninjauan terhadap wisata religius
khususnya vihara, tempat ibadah umat Buddha, vihara yang dapat menyita
perhatian yaitu Maha Vihara Adhi Maitreya. Seperti namanya, suasanya sangat
asri, tersusun rapi , banyak pepohonan, terdepat beberapa tempat makan jika
malam hari, dan disekitarnya bersih. Dan disekitar Vihara Cemara Asri ada
sebuah rawa yang berisi ratusan Bangau yang hidup dan disekelillignya
pepohonan. Maha Vihara Adhi Maitreya merupakan salah satu vihara yang terbesar
yang ada di Indonesia.
Maka dari itu, nilai estetika,
kegiatan pariwisata, kondisi fasilitas,
dan kegiatan ekonomi memberikan
distribusi positif untuk memperkuat
kajian arsitektur religi dan pariwisata yang terhubung pada bangunan Maha
Vihara Adhi Maitreya .
Kata Kunci : Wisata Religius, Arsitektur dan Maha Vihara
Adhi Maitreya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar